Selasa, 5 November 2024, SDN Cipedak Nol Satu dengan bangga menerima kunjungan dari 35 Kepala Sekolah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Satuan Pendidikan Dasar, Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan kunjungan belajar yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar kepemimpinan dalam pembelajaran berbasis digital serta upaya transformasi digitalisasi di satuan pendidikan.
Rombongan Kepala Sekolah yang dipimpin oleh Bapa Selfis Umar ini disambut dengan antusias oleh Ibu Kepala Sekolah SDN Cipedak Nol Satu, Any Sulistyawati,M.Pd. dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Kunjungan kali ini menjadi ajang bertukar informasi dan pengalaman antar sesama pendidik, khususnya dalam menerapkan teknologi digital di dunia pendidikan yang terus berkembang.
Acara
diawali dengan sambutan meriah dari siswa-siswi SDN Cipedak Nol Satu. Para
siswa mempersembahkan beberapa tampilan seni yang memukau, termasuk tarian
selamat datang yang dipersembahkan oleh sekelompok siswi. Tarian tradisional
ini menggambarkan semangat kebersamaan dan keramahan masyarakat Betawi Jakarta
dalam menyambut tamu. Tidak hanya itu, sebuah pertunjukan pencak silat yang
dipersembahkan oleh siswa pria juga menjadi hiburan menarik yang menambah
semarak acara penyambutan.
Penyambutan
ini tidak hanya menggambarkan keindahan budaya lokal, tetapi juga mencerminkan
pentingnya peran seni dalam mendukung pembelajaran yang kreatif dan inovatif di
sekolah. Tampilan seni ini menjadi simbol dari semangat SDN Cipedak Nol Satu
dalam menciptakan lingkungan sekolah yang tidak hanya berfokus pada akademik,
tetapi juga memperkaya karakter dan budaya siswa.
Setelah
acara penyambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tukar pikiran
yang melibatkan seluruh peserta. Ibu Any Sulistyawati,M.Pd. sebagai Kepala
Sekolah SDN Cipedak Nol Satu membuka sesi diskusi dengan pemaparan mengenai
implementasi pembelajaran berbasis digital yang telah dilakukan di sekolahnya.
Beliau menjelaskan bagaimana SDN Cipedak Nol Satu memanfaatkan teknologi dalam
setiap aspek pembelajaran, mulai dari penggunaan aplikasi pembelajaran hingga
penerapan media digital dalam kegiatan administrasi.
Ibu
Anys juga berbagi tentang berbagai tantangan yang dihadapi dalam
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran serta strategi yang diterapkan
untuk mengatasi kendala tersebut. “Penting untuk mengoptimalkan sumber daya
yang ada, dan bekerja sama dengan orang tua serta masyarakat untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung digitalisasi,” ujar Ibu Any dalam
pemaparannya.
Diskusi
ini semakin menarik dengan adanya berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta
yang hadir. Bapa Selfis Umar, selaku pimpinan rombongan, mengapresiasi
langkah-langkah yang telah diambil oleh SDN Cipedak Nol Satu dalam
mengimplementasikan pembelajaran berbasis digital. Beliau juga menekankan
pentingnya sinergi antara kepala sekolah, guru, serta pihak-pihak terkait dalam
mewujudkan transformasi digital di dunia pendidikan.
Salah
satu topik yang sangat menarik perhatian adalah mengenai tantangan dalam
penerapan teknologi di daerah-daerah dengan infrastruktur yang terbatas. Pada
sesi diskusi ini juga mengemuka berbagai pengalaman dalam menghadapi masalah koneksi internet
yang tidak stabil, serta keterbatasan perangkat yang mendukung pembelajaran
digital. Dalam kesempatan ini, Ibu Any memberikan saran dengan cara menciptakan
flipped classrom, di mana siswa diberikan materi secara daring dan
kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan praktek secara tatap muka.
Selain
membahas tantangan, diskusi juga mencakup rencana masa depan untuk lebih
mengoptimalkan pembelajaran berbasis digital. SDN Cipedak nol satu, mengungkapkan
keinginan untuk menciptakan jaringan kolaborasi antar sekolah dalam rangka
berbagi sumber daya digital dengan sekolah Sekolah di Kabupaten Pahuwato. Harapan
besar pun diungkapkan agar kegiatan semacam ini bisa menjadi jembatan untuk
menciptakan pendidikan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Ibu
Any Sulistyawati juga menyarankan agar dalam proses transformasi digital,
sekolah-sekolah perlu lebih mengedepankan aspek human-sentric, di mana
teknologi digunakan untuk mendukung dan memperkaya proses pembelajaran yang
berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Pada kesempatan ini,
diungkapkan pula pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi guru dalam pemanfaatan
teknologi pendidikan. “Transformasi digital bukan hanya soal penggunaan
perangkat atau aplikasi, tetapi juga soal perubahan mindset dalam mengajar dan
belajar,” ungkap Ibu Any sulistyawati.
Kegiatan
kunjungan belajar ini ditutup dengan kunjungan ke kelas kelas, sekaligus
menyapa peserta didik SDN Cipedak nol satu. Sebagai simbol dari kolaborasi yang
terjalin, Ibu Any Sulistyawati menyerahkan cendera mata khas Jakarta berupa
Cukin, kepada Bapa Selfis Umar mewakili rombongan. Sebaliknya, Bapak Selfis
Umar juga memberikan selendang khas Pahuwato atas sambutan yang hangat dari SDN
Cipedak Nol Satu.
Acara
ini diakhiri dengan harapan agar transformasi digital dalam dunia pendidikan
dapat terus berkembang, tidak hanya di SDN Cipedak Nol Satu, tetapi juga di
sekolah-sekolah lainnya di seluruh Indonesia. Semoga kunjungan ini dapat
memberikan inspirasi bagi semua pihak yang terlibat untuk terus berinovasi dan
menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan efektif di era digital ini.
Kunjungan
ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antar sekolah sangat penting dalam
upaya mewujudkan pendidikan yang maju dan berbasis teknologi. Semua pihak
berharap bahwa kegiatan semacam ini akan semakin sering dilakukan, tidak hanya
sebagai ajang berbagi pengalaman, tetapi juga untuk mempererat persaudaraan di
dunia pendidikan.
Dengan
semangat yang tinggi dan komitmen yang kuat, SDN Cipedak Nol Satu dan Kepala
Sekolah dari Kabupaten Pahuwato sepakat untuk terus berkolaborasi dalam
mendukung kemajuan pendidikan digital di Indonesia./Liputan 01